307 research outputs found

    Community Initiatives And Involvement In Creating Healthy

    Get PDF
    Abstrak Sejalan dengan peningkatan urbanisasi, akan semakin banyak orang tinggal di kota. Persoalannya adalah bahwa kota kota di Negara berkembang menghadapi berbagai persoalan lingkungan, ekonomi dan sosial, terutama karena pendekatan dan praktek perencanaan dan perancangan kota yang tidak pas. Lebih jauh, kota kota di Negara berkembang sebagaimana di Indonesia cenderung kehilangan identitas kulturalnya, terutama karena proses pertumbuhan kota yang dipengaruhi oleh pasar global dan tidak memungkinkan penduduk lokal untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan kotanya. Paper ini berargumen bahwa partisipasi penduduk lokal merupakan prasarat bagi terwujudnya kota yang aman dan akrab. Didasarkan alas studi kasus lima proyek di Yogyakarta yang melibatkan penduduk kola, paper ini merumuskan faktor-faktor penting untuk meningkatkan keterlibatan penduduk lokal. Dari lima studi kasus ini, paper ini berkeyakinan bahwa keterlibatan penduduk lokal akan optimal apabila mereka terorganisir dan memahami dinamika proses pembangunan kola. Adalah penting bagi komunitas uniuk memahami proses politik dalam pembangunan kola dan secara aktip terlibat dalam proses keseharian pengambilan keputusan yang menyangkut pembangunan kola. Kata kunci: komunitas, partisipasi, kot

    Efisiensi Pemanfaatan Lahan Perkotaan Melalui Pengembangan Pengisian Di Yogyakarta

    Get PDF
    ABSTRAK Perkembangan perkotaan di Indonesia pada umumnya dicirikan dengan pengembangan perumahan di wilayah pinggiran kota yang berpola sprawl yang menciptakan efek negative antara lain: menjauhkan penduduk dari tempat kerja, polusi, dan konversi lahan pertanian di pinggiran. Pola pengembangan yang barn sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan kola yang kWh efisien termasuk juga melalui eara infill development. Penelitian, ini bertujuan untuk mendokumentasikan dart mengevalttasi pembangnnan perumahan melalui model pengisian di Kota Yogyakarta, khususnya menyangkut pola perkembangannya, motivasi pengembagannya, dan pengaruhnya pada perkembangan kota. Hasil penelitian mentinjukkan bahwa infill development di Yogyakarta mempunyai karakteristik sebagai bcrikut (1) merupakan perumahan untuk kelas menengah dan mewah, (2) umumnya merupakan rumah dcngan 1-2 lantai, (3) berkepadatan sedang. (4) sebagian besar lahan yang dipakai adalah lahan kosong. Penelitian ini menengarai bahwa pemerintah kola tidak secara sadar mendukung model pengembangan ini karena tidak mengetabui manfaatnya. Dengan kata lain, infill development yang terjadi di lapangan merupakan respon pasar terhadap kebuluhan rumah. Model ini membawa beberapa manfaat positip antara lain (1) effisiensi lahan. (2) perkembangan kota yang lebik kompak. (3) meningkatkan suplai perumahan, dan (4) meningkatkan aktivita

    PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI PERANGKAT HISTORIC URBAN LANDSCAPE DALAM PENGELOLAAN KAWASAN SUMBU FILOSOFI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Historic Urban Landscape is a historic city management approach that is considered more comprehensive in balancing between social and economic development and cultural heritage conservation. UNESCO adopted the Recommendation on The Historic Urban Landscape on 10 November 2011 at the UNESCO General Assembly. As an approach that can be adopted by various countries, this approach recommends four main tools, namely civic engagement, knowledge and planning, regulatory system, and financial tools. This research aims to identify civic engagement tools in the management of the historic city area called Kawasan Sumbu Filosofi in the Special Region of Yogyakarta. This research uses a qualitative approach with a type of case study research and is descriptive in nature. Data collection techniques were carried out through interviews, observation, and literature studies. This research reveals that civic engagement in the management of the Kawasan Sumbu Filosofi in the voice area has been granted and guaranteed through various regulations. In terms of access, the government has provided a space for discussion, but the information the government provides still predominates in this forum. Concerning the aspect of control, community control over the surrounding environment has not been built. In general, the quality of community participation must continue to be encouraged to realize sustainable urban development and preservation

    Urban Resilience: How to Apply in the Planning and Design Practice?

    Get PDF
    The topic of urban resilience has been gain much interest in the field of sustainability yet the use of the concept particularly for urban planning and design is still in debate. This paper searches for the gap in the use of the urban resilience concept for planning and design practice. The resilience terminology itself emerges and is known from the socio-ecological perspective, therefore the development of the terminology into the built environment issue needs to be appropriately translated. This paper aims to explore the advocacy of how urban resilience should be put into the discourse of planning and design practice, especially the standing of the concept within planning theory. The study is conducted through a literature review with objectives among others: (1) to get insight into what is urban resilience concept and how it has been used in the context of the urban and regional system? and (2) to elaborate on the potential of urban resilience concept be used in the planning and design practice through the perspective of planning theory. The initial result of the study concludes that the urban resilience concept has the potential to reframe the perspective of planning theory that has been applied nowadays, particularly the theory of planning and theory in planning with the emergence of so-called transformative and recovery planning. Both planning approaches must be considered the urban system as the object of planning

    KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN HUTAN WONOSADI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL = (Environmental Wisdom in Planning and Management of the Wonosadi Forest Ngawen District, Gunungkidul R

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang kearifan lingkungan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan Hutan Wonosadi, salah satu hutan adat yang terletak di Desa Beji, Kecarnatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul. Kearifan Lingkungan dalam mengelola hutan adat telah mengakar kuat di tengah-tengah rnasyarakat di sekitar Hutan Wonosadi dan bersumber dari adanya rnitologi dan sejarah hutan. Proses pengelolaan Hutan Wonosadi telah berjalan sangat panjang. Pada kurun waktu Tahoo 1960 sid Tahoo 1965 Hutan Wonosadi hampir musnah akibat penjarahan liar. Pada saat itu daerah di sekitar Hutan Wonosadi mengalarni kerusakan parah akibat banjir krakal dan tanah longsor apabila musim penghujan tiba. Melalui prakarsa perangkat desa beserta tokoh rnasyarakat, pada Tahoo 1966 diadakan perencanaan kembali Hutan Wonosadi (reforestrasi). Masyarakat bahu-membahu mengimplementasikan rencana penghutanan kembali tersebut. Kegiatan ini setelah beberapa tahoo larnanya telah rnampu mengembalikan keberadaan Hutan Wonosadi. Adanya rnitologi dan sejarah Hutan Wonosadi telah menciptakan banyak rnitos yang dipercaya oleh rnasyarakat sekitar secara turun temurun. Kejadian empiris yang dialarni oleh rnasyarakat terkait dengan rnitos tersebut telah menjadikan rnasyarakat mempunyai keterkaitan secara batiniah ootuk tetap menjaga kelestarian Hutan Wonosadi. Di samping itu, rnasyarakat juga menerapkan konsep kesadaran realitas dengan idiom tekun (soogguh-soogguh), teken (petunjuk), tekan (sampai pada hal yang dicita-citakan) serta konsep kesadaran rnitologi sangkan paraning dumadi. Hutan Wonosadi telah memberikan rnanfaat yang sangat besar bagi penduduk di sekitamya karena rnasyarakat mempunyai kesadaran dalam kerangka rnitologi dan realitas ootuk mengelola hutan dan tetap ingin merasakan rnanfaat yang positif dari keberadaan hutan tersebut

    RUANG BERMAIN UNTUK ANAK DI KAMPUNG KOTA: STUDI PERSEPSI LINGKUNGAN, SETING, DAN PERILAKUANAK DI KAMPUNG CODE UTARA, YOGYAKARTA (Space for Children in Urban Kampung: Study on the Environmental Perception, Setting, and Behaviour of Urban Children)

    Get PDF
    ABSTRAKSeringkali perencanaan dan penataan ruang dilakukan tanpa pemahaman yang benar akan persepsi dan perilaku manusia pengguna ruangnya. Kenyataan yang terjadi adalah penataan ruang yang tidak optimal mengakomodasi kebutuhan dan keinginan penggunanya, serta tidak memfasilitasi proses adaptasi yang dinamik antara perilaku dengan setingnya. Interaksi anak-anak dengan lingkungan alam sangat menentukan pembentukan kematangan pribadi anak di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi, seting, dan perilaku anak-anak kota terhadap sungai dan lingkungannya, dengan kasus di Kampung Code Utara, Yogyakarta. Dalam penelitian dilakukan pemetaan perilaku, pemetaan mental, observasi lapangan, dan wawancara dengan 24 anak di area penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di area penelitian mempunyai persepsi yang positip terhadap sungai sebagai elemen penting lingkungan perumahan mereka. Meskipun demikian, kondisi sungai dan penataan ruang di sekitar sungaijustru kurang memfasilitasi persepsi dan perilaku yang positip ini. Penataan ruang yang terjadi justru membatasi interaksi anak dengan sungai, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kognisi positipnya terhadap lingkungan dan alam sekitar. Penelitian ini menyarankan pentingya perencana kota menghadirkan ruang-ruang yang memungkinkan anak-anak perkotaan melakukan interaksi yang dinamik dengan lingkungan alam. ABSTRACTFrequently, spatial planning and developments were done without a clear understanding about the perception and behavior of the inhabitants. The result is spatial arrangements which are not optimally accommodated the need and preference of the inhabitants. Further, such spatial arrangements do not facilitate inhabitants to dynamically adapt their behavior to the setting. Interaction with nature is crucial for children to develop their personal attitude in the future. The research aims to understand the perception, setting and behavior of urban children toward the river and its surrounding. The case study is Code Utara kampong in Yogyakarta. The research employed naturalistic approach and utilized behavioural mapping, mental mapping, field observation, and interviews with children in the area. The research founds that children in the area have a positive perception and behavior toward the river. They saw the river as important natural elements which should be preserved. However, the condition of the river and the spatial planning of the area has not facilitated such positive perception. The existing spatial arrangement even limits children interactions with the river and therefore they lost their opportunities to develop their positive cognitive mental map related to natural environment. The research suggests that it is very important for urban planner to provide space in the city that enable urban children to experience dynamic interaction with natur
    • …
    corecore